Di lidah seorang hamba kata ‘Syukur Alhamdulillah…’ diucapkan dan dalam amal perbuatan menerjemahkannya dengan rasa syukur.Menjadi pribadi yang bertakwa belum cukup bila tidak disertai dengan pribadi yang bersyukur.Mengapa???karena maqam syukur lebih tinggi dari maqam takwa. Sebab syukur menjadi maqamnya para Nabi dan Rosul.Karenanya Alloh SWT berfirman “Hanya sedikit dari Hamba-Ku yang pandai bersyukur “ (QS:Saba :13)
Syukur merupakan stasiun hati yang akan menarik seseorang pada zona damai, tentram dan bahagia. Ia juga akan mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat,sekaligus mendapatkan insentif pahala dan kenikmatan yang terus bertambah dari ALLOH SWT
Rosulullah SAW adalah manusia yang pandai bersyukur. Suatu ketika,diriwayatkan Beliau bertemu Bilal,”Apakah yang menyebabkan baginda menangis, padahal ALLOH SWT telah mengampuni dosa-dosa baginda,baik yang dahulu maupun yang akan datang?”Beliau menjawab”Tidakkah engkau suka aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?”Syukur merupakan stasiun hati yang akan menarik seseorang pada zona damai, tentram dan bahagia. Ia juga akan mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat,sekaligus mendapatkan insentif pahala dan kenikmatan yang terus bertambah dari ALLOH SWT
Subhanallah…
Sahabat…
Masihkah kita mengeluh dengan apa yang kita miliki?malu rasanya bila mengingat riwayat diatas, semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba yang pandai bersyukur…Aamiin
Sumber : Share Ustadz Muhammad Arifin Ilham dari Republika Edisi 4 Oktober 2010, diakses tanggal 10 April 2013
Tim redaksi menerima partisipasi sahabat dalam bentuk tulisan,ide dan pemikiran(soft copy) ,dengan tidak mengurangi rasa hormat kami tim redaksi akan melakukan proses editing yang dirasa perlu dengan tidak mengurangi essensi yang dimuat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar